Senin, 13 April 2015

    # DUA KENIKMATAN YANG MANUSIA BANYAK TERTIPU KARENANYA




    Dari Ibnu Abbas radiyallahu’anhu, dia berkata: Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, dimana kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, No. 5933]

    Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Kenikmatan adalah keadaan yang baik. Ada yang mengatakan, kenikmatan adalah manfaat yang dilakukan dengan bentuk melakukan kebaikan untuk orang lain”. [Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, Penjelasan Hadits No. 5933]

    Al-Jauhari rahimahullah berkata: “Karena sesungguhnya orang yang tidak menggunakan kesehatan dan waktu luang yang dimilikinya untuk hal-hal yang seharusnya dilakukan, dia telah tertipu, karena dia telah menjual keduanya dengan murah, dan pikirannya tentang hal itu tidaklah terpuji”. [Fathul Bari]

    Ibnu Baththaal rahimahullah berkata: “Makna hadits ini, bahwa seseorang tidaklah menjadi orang yang longgar (punya waktu luang) hingga dia tercukupi (kebutuhannya) dan sehat badannya. Barangsiapa dua perkara itu ada padanya, maka hendaklah dia berusaha agar tidak tertipu dengan meninggalkan syukur kepada Allah terhadap nikmat yang telah Dia berikan kepadanya.

    Dan termasuk syukur kepada Allah adalah melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Barangsiapa melalaikan hal itu, maka dia adalah orang yang tertipu”. [Fathul Bari]

    Kemudian sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas “kebanyakan manusia tertipu pada keduanya” ini mengisyaratkan, bahwa orang yang mendapatkan taufiq (bimbingan) untuk itu, orangnya sedikit.

    Ibnu Al-Jauzi rahimahullah berkata: “Kadang-kadang manusia itu sehat, tetapi dia tidak longgar (tidak memiliki waktu luang), karena kesibukannya dengan penghidupan. Dan kadang-kadang manusia itu cukup (kebutuhannya), tetapi dia tidak sehat. Maka jika keduanya terkumpul, lalu dia dikalahkan oleh kemalasan melakukan kataatan, maka dia adalah orang yang tertipu.

    Kesempurnaan itu adalah bahwa dunia merupakan ladang akhirat, di dunia ini terdapat perdagangan yang keuntungannya akan nampak di akhirat. Barangsiapa menggunakan waktu luangnya dan kesehatannya untuk ketaatan kepada Allah, maka dia adalah orang yang pantas diirikan.

    Dan barangsiapa menggunakan keduanya di dalam maksiat kepada Allah, maka dia adalah orang yang tertipu. Karena waktu luang akan diikuti oleh kesibukan, dan kesehatan akan diikuti oleh sakit, jika tidak terjadi, maka itu (berarti) masa tua (pikun)”.

    Imam Al-Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda menasihati seorang laki-laki : “Ambillah kesempatan lima (keadaan) sebelum lima (keadaan). (Yaitu) masa mudamu sebelum tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, cukupmu sebelum fakirmu, luangmu sebelum sibukmu, kehidupanmu sebelum matimu”. [HR Al Hakim di dalam Al Mustadrak; dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih At Targhib wat Targhib 3/311, no. 3355, Penerbit Maktabul Ma’arif, Cet. I, Th. 1421 H / 2000 M]

    ================================================

    JEJAK ULAMA SALAF DALAM MENGISI WAKTU

    Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: “Wahai, anak Adam. Engkau hanyalah hari-hari yang dikumpulkan. Setiap satu hari pergi, sebagian dirimu juga pergi”. [Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2/382]

    Berikut adalah beberapa riwayat dari Salafush Shalih yang menunjukkan betapa pahamnya mereka terhadap kesempatan dan nilai waktu yang ada:

    1. Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath Thabari rahimahullah, pemilik tafsir yang sangat mashur, tafsir Ath-Thabari. Beliau seorang yang sangat mengagumkan. Seandainya kertas-kertas yang telah beliau tulis dibagi pada umur beliau semenjak lahir, didapati bahwa beliau menulis setiap harinya 60 lembar atau lebih. Ini perkara yang sangat menakjubkan. [Ma’alim Fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hlm. 88, karya Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdullah As Sud-han]

    2. Imam Nawawi rahimahullah juga mengagumkan. Umur beliau hanyalah sekitar 45 tahun, namun kitab-kitab karya beliau memenuhi perpustakaan-perpustakaan umat Islam sekitar 20 jilid. Padahal setiap harinya, beliau mengajar 12 mata pelajaran. [Ma’alim Fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hlm. 88]
    Di antara karya beliau adalah Syarah Shahih Muslim, Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, Tahdzibul Asma’ Wal Lughaat, Riyadhush Shalihin, Al Adzkar, dan lain-lain.

    3. Imam Az-Zuhri rahimahullah, seorang imam yang dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah : “Disepakati kebesaran dan keahliannya”, dahulu beliau biasa mendatangi nenek-nenek, kakek-kakek, anak-anak, gadis-gadis pingitan, anak kecil, orang tua, beliau bertanya kepada mereka, mencari (ilmu) dari mereka, sehingga memiliki ilmu yang besar. [Ma’alim Fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hlm. 90]

    4. Imam Al-Anmathi rahimahullah, seorang ahli hadits Baghdad. Beliau menulis (menyalin) kitab Ath-Thabaqat karya Ibnus Sa’ad dan kitab Tarikh Baghdad, dengan tangannya. Seandainya kita kumpulkan juz-juz kedua kitab itu, banyak di antara kita yang berat atau susah membawanya. [Ma’alim Fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hlm. 91]

    5. Imam Isma’il Al-Jurjani rahimahullah. Beliau menulis 90 lembar setiap malam, dengan tulisan yang rapi. Beliau menulisnya pelan-pelan. Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkomentar: “Ini, beliau memungkinkan untuk menulis Shahih Muslim selama sepekan”. [Ma’alim Fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hlm. 96]

    Inilah sebagian amal para salafush shalih dalam mengisi waktunya. Mungkinkah kita mengikuti jejak kebaikan mereka? Semoga, insya Allah, mudah-mudahan kita dimudahkan ke arah kebaikan tersebut.

    Sumber

    Hikmah Tidur Miring Kanan

     
    Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

    Salah satu adab tidur adalah di anjurkan untuk miring ke kanan, dan di balik sunnah Nabi ini ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil dari sisi kesehatan.

    Berikut Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis

    1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
    Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).

    2. Mengurangi beban jantung.
    Posisi tidur kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.

    Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.

    3. Mengistirahatkan lambung.
    Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.

    4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas.
    Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.

    5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
    Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.

    6. Merangsang buang air besar (BAB)
    Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.

    7. Mengisitirahatkan kaki kiri
    Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.

    8. Menjaga kesehatan paru-paru
    Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.

    9. Menjaga saluran pernafasan
    Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.

    Sungguh sangat sombong manusia apabila manusia tidak mentaati tuhannya yang maha hidup lagi terus menerus dan tidak tertimpa rasa kantuk dan juga tidur. sedangkan manusia hanyalah mahluk lemah yang apabila satu kegiatan ditinggalkan (seperti tidur yang kelihatannya sepele) ternyata dapat mengakibatkan dampak buruk bagi manusia itu sendiri sampai berujung kepada kematian… maka benarlah allah dan sangat tepatlah bahwa hanya Allah lah satu-satu dzat yang maha hidup dan qoyyum yang tidak pernah terkena rasa kantuk dan tidak pernah tidur.

    Wallahu’alam Bishowab.
     
     

    Tentang KMM

    Foto saya
    "LDK KMM STKS adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di STKS Bandung yang secara khusus bergerak dalam kegiatan Dakwah Kampus"

    Like Our Facebook

    Lembaga Dakwah Kampus Keluarga Mahasiswa Muslim Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Copyright © 2009 - 2018