MATERI 3
#ILMU & DAKWAH
Bersama : Ustd. Luthfi Affandi
Seorang ulama besar di kalangan tabi’in sekaligus muhaddits bernama
Imam Ayub Kaysan as-Sakhtiyani al-Bashri (w 131 H), sebagaimana pernah
dituturkan oleh muridnya, Hammad bin Zaid mengisahkan, suatu saat pernah
ditanya, “Ilmu hari ini lebih banyak atau lebih sedikit?” Ia
menjawab, “Hari ini obrolan lebih banyak! Adapun sebelum sebelum
hari ini, ilmu lebih banyak.” (Al-Hafidz al-Fasawi, Al-Ma’rifah
wa at-Tarikh, II/232).
Jika pada masa tabi’in saja
Imam Ayub menilai bahwa obrolan lebih banyak daripada ilmu, bagaimana dengan
zaman ini? Jawabannya sudah sama-sama diketahui hanya dengan melihat realitas
keseharian saat ini. Hari ini, misalnya, majelis-majelis ilmu selalu lebih
sedikit daripada ‘majelis-majelis’ hiburan dan permainan, warung-warung kopi
sekaligus tempat-tempat ngerumpi, tempat-tempat nongkrong di pinggir-pinggir
jalan atau di mal-mal, dll. Orang-orang yang hadir di majelis-majelis ilmu pun selalu
lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang hadir di tempat-tempat keramaian
lainnya, seperti di panggung-panggung hiburan yang menampilkan para musisi dan
artis idola. Wajarlah jika pada hari ini jumlah umat Islam yang awam atau bodoh
terhadap agamanya selalu jauh lebih banyak daripada orang-orang alimnya.
Padahal kebanyakan mereka tahu bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap
Muslim, sama seperti kewajiban individual lainnya seperti shalat, shaum
Ramadhan, dll. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Menuntut ilmu adalah
kewajiban atas setiap Muslim.” (HR Ibnu Majah dari Anas
ra).
Berikut adalah beberapa
keutamaan dari menuntut ilmu & orang yang menuntut ilmunya sendiri adalah
sebagai berikut yang tentunya masih banyak keutamaan-keutamaan lain selain ini
:
1.
ALLAH AKAN MENGANGKAT DERAJAT ORANG-ORANG YANG BERILMU
Dalam surat Al-Mujadalah Allah SWT.
berfirman: “…. Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat…”
(Al-Mujaadalah: 11)
2.
LEBIH UTAMA DARIPADA AHLI IBADAH
Rasulullah pernah
bersabda: “Keutamaan Orang ‘Alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang
yang paling rendah dari sahabatku.”
(HR. Ad-Dailami)
3.
‘ULAMA (ORANG YANG BERILMU) ADALAH PEWARIS PARA NABI
Beliau SAW dalam suatu
riwayat pernah bersabda: “Ulama adalah pewaris para nabi.”
(HR At-Tirmidzi)
Dalam riwayat yang
lain Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah
mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah
mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
4. TIDURNYA ORANG YANG BERILMU LEBIH DITAKUTI DARIPADA SHOLATNYA ORANG YANG
TIDAK BERILMU
Hal ini bisa terjadi
karena tidurnya orang yang berilmu pastilah bertujuan untuk istirahat agar dia
mampu beribadah lagi kemudian. Selain itu, orang yang mengamalkan ilmunya akan
tidur dengan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah di dalamnya sehingga tidurnya
tersebut akan bernilai ibadah. Sedangkan, ibadahnya orang yang bodoh akan rawan
terhadap bid’ah dan justru menjadikan syetan menyukainya.
5.
ALLAH AKAN MUDAHKAN JALANNYA KE SURGA
Sebagaimana dari
hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
ra. berkata : bahwa Rosulullah saw bersabda : “Barang siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, maka Allah swt akan
memudahkannya jalan untuk menuju surga”. (HR. Muslim)
6.
MALAIKAT AKAN MEMBENTANGKAN SAYAPNYA DAN DIMINTAKAN AMPUN OLEH PENDUDUK
LANGIT DAN BUMI
Sebagaimana riwayat berikut: "Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari
ilmu, niscaya dengan hal itu Allah jalankan dia di atas jalan di antara
jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap
mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama). Dan
sesungguhnya seorang alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di
langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan
seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh
bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi
itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang
mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu
Majah dan Ahmad).
KETERKAITAN ANTARA ILMU & DAKWAH
Allah SWT berfirman dalam surat Al-‘Ashr yang artinya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar
berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang mengerjakan amal sholih dan
saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.”
Ayat di atas
menunjukkan, bahwasannya salah satu ciri orang yang beriman adalah saling
nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Mengapa demikian? Karena jika
setiap orang itu telah berada pada kebenaran dan kesabaran niscaya kehidupan
dunia akan aman terlebih lagi di akhirat.
Da’wah adalah
suatu kebutuhan dasar manusia dan harus dilakukan secara kontinuitas. Karena
manusia itu harus selalu diingati sebab kelalaian yang senantiasa meliputinya.
Da’wah juga merupakan bagian dari perintah Allah SWT.
Amar ma’ruf
nahyi munkar adalah salah satu bentuk dakwah. Dalam makalah ini, penulis akan
mengupas tentang sebuah hadits yang berupa permisalan yang telah Rasulullah saw
beritahukan kepada kita ummatnya. Perumpamaan kehidupan dan amar ma’ruf nahyi
munkar itu seperti para penumpang dalam perahu yang berada di tengah lautan.
Mari kita simak bersama hadits tersebut.
PERUMPAMAAN
DALAM SEBUAH HADITS
Abu Nu’aim berkata
kepada kami, Zakaria berkata kepada kami, ia berkata: “Aku telah mendengar
‘Amir, ia berkata: Aku telah mendengar An-Nu’man bin Basyir r.a. dari Nabi saw
beliau bersabda: “Perumpamaan orang yang teguh menjaga larangan-larangan Allah
SWT dan orang yang melanggar larangan-larangan-Nya seperti sekelompok orang
yang berebut naik ke dalam sebuah perahu . maka sebagian mereka dapat bagian
atas kapal dan sebagian lainnya mendapat bagian bawah. Para penumpang yang
berada di bagian bawah kapal jika memerlukan air harusmelewati para penumpang
yang berada di atas. Kemudian penumpang yang berada di bawah itu berkata:
“Seandainya kami lubangi tempat duduk kami satu luang saja, maka kami tidak
usah lagi mengganggu para penumpang yang berada di atas”. Apabila penumpang
lainnya membiarkan mereka dengan apa yang mereka kehendaki, niscaya hancurlah
seluruh penumpang kapal. Dan apabila penumpang lainnya mencegah tangan mereka
dari upaya melubangi kapal, niscaya selamatlah seluruh penumpang kapal”.
#ILMU TANPA DAKWAH IBARAT POHON TANPA BUAH
#ILMU DAN DAKWAH ADALAH SATU KESATUAN YANG
TAK TERPISAH
#ILMU DAN DAKWAH SARANA WUJUDKAN KEMULIAAN
ISLAM KAFFAH
ISTIQOMAH-lah YAA HAMILUD DAKWAH, KITA MULIA KARENA MENGEMBAN SESUATU
YANG SANGAT MULIA.
Barakallahuminkum
. . .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KMM
STKS Bandung senantiasa mengajak kepada
seluruh mahasiswa muslim STKS Bandung untuk bersama-sama mengkaji Islam secara
Kaffah.
CP : 083824417542 (Ikhwan); 085624829284 (Akhwat)